Home » Mengenal Pestisida Alami Hingga Resep Terampuh untuk Membasmi OPT
PasarMIKRO - Petani Menyemprotkan Pestisida Alami pada Ladangnya

Mengenal Pestisida Alami Hingga Resep Terampuh untuk Membasmi OPT

Dengan menggunakan pestisida alami berarti kamu telah menerapkan konsep pertanian yang ramah lingkungan. Kamu masih bisa tetap menjaga tanaman dari hama, serangga, dan gulma yang berbahaya tapi tidak mencemari lingkungan.

Target produksi pangan tahun 2023 mencapai 54,5 juta ton. Melansir dari Republika, berikut ini komoditas-komoditas agri yang menjadi fokus pemerintah untuk produksi pangan, antara lain:

  • Jagung 23,05 juta ton,
  • Kedelai 370.000 ton,
  • Bawang merah 1,71 juta ton,
  • Bawang putih 45.450 ton,
  • Cabai 2,93 juta ton
  • Kopi 810.000 ton,
  • Kakao 780.000 ton,
  • Tebu 37,15 juta ton,
  • Kelapa 2,99 juta ton,
  • Daging sapi
  • Kerbau 465.150 ton , dan
  • Daging ayam 3,87 juta ton.

Sayangnya untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut bukan suatu yang mudah. Para petani kerap menemukan kendala apalagi yang berhubungan dengan hama, gulma atau biasa disebut dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

Serangan OPT yang Merusak Tanaman

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) bukan cuma hanya hama atau gulma. Segala hewan atau tumbuhan baik kecil atau besar yang mengganggu atau mematikan tumbuhan bisa dikatakan sebagai OPT. Kalau dikategorikan sebagai jenis serangan, hama dibagi menjadi tiga bagian yaitu hama, patogen, dan gulma.

Nah, untuk mengatasi hal tersebut umumnya para petani menggunakan pestisida. Bagaimana dengan kamu? Apakah pestisida merupakan jalan utama untuk mengatasi organisme pengganggu tumbuhan?

Mengenal Pestisida untuk Tanaman

Melansir dari Wikipedia, penggunaan pestisida sudah dilakukan sejak 2000M fungsi pestisida untuk melindungi tanaman dari kerusakan. Bahan-bahan yang digunakan pun beragam mulai dari sulfur, nikotin sulfat sampai DDT yang pada saat dulu ampuh digunakan. Lalu, tahun 1960-an penggunaan DDT dilarang karena berbahaya bagi keanekaragaman hayati.

Saat ini, penggunaan pestisida di berbagai negara sudah mulai dikurangi. Seperti Indonesia yang sudah mengurangi sampai 65% dan juga Swedia. Mengapa pestisida sudah mulai banyak ditinggalkan? Yuk kita cari tahu dulu mulai dari pengertian pestisida itu sendiri ya!

Apa itu Pestisida?

Pestisida berasal dari bahasa inggris yaitu pesticide. Dalam bahasa Indonesia dikenal juga dengan istilah pengawahama.

Pestisida adalah zat atau campuran zat yang bertujuan untuk mencegah, membunuh, atau mengendalikan hama tertentu, termasuk vektor penyakit bagi manusia dan hewan, spesies tanaman atau hewan yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerusakan selama produksi, pemrosesan, penyimpanan, transportasi, atau pemasaran bahan pertanian (termasuk hasil hutan, hasil perikanan, dan hasil peternakan)” FAO (Food and Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan dan Pertanian

Fungsi pestisida tetap berperan penting untuk menjaga tanaman dari organisme pengganggu tanaman (OPT). Akan tetapi, kamu bisa memilih untuk menggunakan pestisida yang memiliki bahan-bahan non-kimia dan aman digunakan untuk tanaman dan juga konsumen nantinya.

Jenis Pestisida yang Aman untuk Tanaman

Jenis pestisida ini dilihat berdasarkan bahan-bahan yang digunakannya. Bahan-bahan terbuat dari bahan alami yang ramah lingkungan maka sering disebut pestisida alami atau organik. Atau istilah lain yang dikenal saat ini Bio Pestisida.

Ada dua jenis yang termasuk ke dalam pestisida alami antara lain pestisida nabati dan hayati. Untuk lebih lengkapnya, yuk kita cari tahu!

  1. Pestisida Nabati

Pestisida nabati merupakan pestisida yang berasal dari bahan aktif berupa tanaman. Menurut Dosen Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unpad Yusup Hidayat, SP., M.Phil., Ph.D, jenis tanaman yang digunakan umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tidak disukai serangga atau hama

  • Memiliki aroma yang kuat

  • Memiliki rasa yang pahit

  • Sering digunakan sebagai bahan atau tanaman obat

Kelebihan Pestisida Nabati

  • Menolak kehadiran serangga karena baunya menyengat

  • Mencegah serangga memakan tanaman

  • Menghambat reproduksi serangga

  • Mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri, dan

  • Mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga

  • Biaya tergolong murah dan bahan mudah ditemukan

Kekurangan Pestisida Nabati

  • Mudah terurai

  • Harus sering digunakan

  • Tidak tahan disimpan lama

  1. Pestisida Hayati

Melansir dari Repositary UM Surabaya,  pestisida hayati atau biopestisida adalah pestisida yang bahan utamanya bersumber atau diambil dari bahan hayati atau makhluk hidup seperti mikroorganisme, bakteri, 8 cendawan, nematoda, atau virus yang bersifat antagonis terhadap mikroba lainnya (penyebab penyakit tanaman) atau menghasilkan senyawa tertentu yang bersifat racun baik bagi serangga (hama) maupun nematoda (penyebab penyakit tanaman).

Kelebihan Pestisida Hayati

  • Mengendalikan hama dan patogen secara permanen

  • Menghindari masalah populasi

  • Ramah lingkungan

  • Tidak menghasilkan residu yang berbahaya

Kekurangan Pestisida Hayati

  • Membutuhkan waktu yang lama

  • Untuk membuat dalam skala besar tidak mudah

  • Cocok digunakan sebagai pencegahan bukan untuk tanaman yang sudah ada banyak hama karena reaksinya yang lambat.

Cara Pembuatan Pestisida Alami

Dengan menggunakan pestisida alami berarti kamu telah menerapkan konsep pertanian yang ramah lingkungan. Kamu masih bisa tetap menjaga tanaman dari hama, serangga, dan gulma yang berbahaya tapi tidak mencemari lingkungan. Yuk kita mulai!

Ada beberapa tanaman yang bisa kamu gunakan sebagai bahan untuk membuat pestisida alami diantaranya bawang putih, lengkuas, daun pepaya, daun mimba, belimbing wuluh, laos, dan babadotan.

Pestisida alami ini bisa digunakan untuk cabai, padi, sayuran, tanaman bunga, tanaman buah, sampai tanaman hias. Bahan-bahan yang digunakan mudah ditemukan di sekitar rumah atau pinggir jalan.

Bahan Utama Daun Mimba

Pohon mimba banyak tersebar di pulau jawa ataupun hutan yang terang. Ciri- ciri pohon mimba antara lain memiliki ukuran pohon yang tinggi besar, daunnya menyirip, dan memiliki buah berbentuk bulat atau oval dan berwarna putih kekuningan.

Daun Mimba

Pohon mimba sangat cocok digunakan untuk pestisida alami karena bisa mengatasi 300 penyakit yang menyerang tanaman. Wow ampuh sekali ya!

Bahan-bahan :

  • 2 liter air bersih
  • 800 gr daun mimba
  • 600 gr lengkuas
  • 1 atau 2 ml sabun cair/shampo/sabun mandi untuk perekat

Alat-alat :

  • Blender atau bahan manual untuk mengulek
  • Tangki atau jerigen
  • Saringan

Cara membuat :

  1. Potong kecil setiap bahan mulai dari mimba, lengkuas dan masukkan ke dalam blender
  2. Masukkan 2 ml sabun cair
  3. Tambahkan air
  4. Nyalakan blender hingga tercampur semua bahan.
  5. Masukkan semua bahan yang sudah diblender ke dalam satu wadah yang besar, tutup rapat, dan diamkan semalaman.
  6. Setelah fermentasi satu malam, pestisida yang sudah berwarna coklat pekat harus diencerkan dengan 6 liter air kembali.
  7. Saring dengan lap kain dan juga saringan untuk dimasukkan ke dalam tangki.
  8. Pestisida alami sudah bisa digunakan

Untuk pemberian berikan pada pagi hari sekitar jam 7 jangan saat ada matahari. Lakukan percobaan semprotan dengan dosis yang lebih diencerkan. Takaran bahan-bahan di atas diperuntukkan untuk area luas normal. Akan tetapi kalau kamu ingin membuat pestisida yang akan digunakan ke lahan 1 hektar, kamu bisa mengalikan 10 setiap takaran bahan-bahan tersebut. Selain itu, ampasnya pun bisa menjadi pupuk atau kompos.

Bahan Utama Bawang Putih

Bawang putih bisa digunakan sebagai bahan utama untuk membuat pestisida alami dan berfungsi bisa mengusir hama kutu atau serangga penghisap lainnya. Selain itu, senyawa belerang aktifnya berguna mengalahkan jamur-jamur pada tanaman, dan dapat membunuh cacing-cacing.

Bahan-bahan :

  • 2 siung bawang putih
  • 2 liter air
  • 2 tetes sabun cair
  • 1 sdm sendok sayur

Takaran di atas diperuntukkan untuk area skala kecil. Kamu bisa menambahkannya sesuai dengan ukuran kebun.

Alat-alat :

  • Blender atau bahan manual untuk mengulek
  • Botol
  • Saringan
  • Lap hitam

Cara membuat :

  1. Masukkan bawang putih ke blender
  2. Masukkan sedikit air
  3. Nyalakan blender dan haluskan
  4. Masukkan larutan ke dalam botol dan tutup yang rapat. Dan lakukan fermentasi satu malam. Simpan di tempat yang gelap atau dibungkus plastik hitam.
  5. Setelah fermentasi, masukkan larutan tersebut ke dalam wadah, campurkan sabun cair, dan minyak sayur.
  6. Setelah dicampur semuanya, saring dan masukkan ke wadah semprotan.
PasarMIKRO - Peluang Pasar Komoditas Agrikultur

PasarMIKRO, Aplikasi Perdagangan untuk Petani, Peternak, Nelayan dan Pedagang Pertama dan No. 1 di Indonesia

Tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk memulai perubahan, bergabunglah dengan komunitas perdagangan terpercaya hanya di PasarMIKRO!

Play Store Badge
Aplikasi Digitalisasi Perdagangan Agrikultur

Pertanyaan Umum Seputar Pestisida Alami

Apa itu pestisida?

Pestisida adalah zat atau campuran zat yang bertujuan untuk mencegah, membunuh, atau mengendalikan hama tertentu, termasuk vektor penyakit bagi manusia dan hewan, spesies tanaman atau hewan yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerusakan selama produksi, pemrosesan, penyimpanan, transportasi, atau pemasaran bahan pertanian (termasuk hasil hutan, hasil perikanan, dan hasil peternakan)

Apa itu pestisida alami?

Pestisida alami adalah pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami, dan mudah didapat. Pestisida ini berguna untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman tanpa mengganggu kelestarian lingkungan.

Apa perbedaan antara pestisida nabati dan pestisida hayati?

Pestisida nabati merupakan pestisida yang berasal dari bahan aktif berupa tanaman, sementara pestisida hayati atau biopestisida adalah pestisida yang bahan utamanya bersumber atau diambil dari bahan hayati atau makhluk hidup seperti mikroorganisme, bakteri, cendawan, nematoda, atau virus.

Post navigation

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *