Home » Cara Mengelola Persediaan dan Penyimpanan dalam Perdagangan Agribisnis
PasarMIKRO - Persediaan Perdagangan Agribisnis

Cara Mengelola Persediaan dan Penyimpanan dalam Perdagangan Agribisnis

Untuk menghasilkan keuntungan besar dan sukses dalam agribisnis, kamu harus bisa mengelola stok dan keuangan sekaligus lihai dalam pemasaran.

Bagaimana cara kamu mengelola persediaan dan penyimpanan komoditas mu? Kalau kamu masih asal-asalan, hati-hati bisnismu bisa segera mengalami kerugian! Memiliki usaha di bidang agribisnis tidaklah mudah. Untuk menghasilkan keuntungan yang besar dan sukses dalam agribisnis, kamu harus bisa mengelola stok, bisa mengelola keuangan sekaligus lihai dalam pemasaran. 

Sekarang, yuk kita cari tahu bagaimana cara mengelola persediaan dan penyimpanan hasil pertanian!

Apa itu Inventory dalam Sektor Agribisnis

Inventory atau dalam bahasa Indonesia adalah stok atau persediaan. Menurut Philip Kotler seorang profesor pemasaran Amerika Serikat, stok atau persediaan adalah semua barang fisik yang dipegang oleh suatu perusahaan dalam bentuk bahan baku, barang dalam proses, atau barang jadi, yang dianggap sebagai sumber daya perusahaan yang dapat dijual dalam operasi bisnisnya.

Dalam bidang agribisnis, segala barang-barang yang berhubungan dengan produksi pertanian, peternakan, atau perikanan. Misalkan saja, benih, pupuk, pestisida, alat pertanian, pakan ternak, dan apalagi hasil pertanian, peternakan, perikanan yang telah dihasilkan. 

Semua contoh-contoh tadi bukan hanya sekedar barang yang cuma-cuma, lho! Barang-barang yang tadi dianggap sebagai aset yang bisa kamu cairkan dalam bentuk uang tunai. Sehingga, semua persediaan itu harus dikelola dengan baik.

Apa Hubungan Antara Persediaan dan Penyimpanan?

Dilansir dari Dailysocial, ada tiga hal yang harus diperhatikan antara lain:

  • terlalu banyak stok akan mengakibatkan perputaran uang terhambat atau dana yang tidak aktif dalam jumlah besar. 
  • terlalu banyak stok mengakibatkan kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi
  • stok terlalu rendah bisa mengakibatkan kehabisan stok bahkan kelangkaan komoditas tertentu

Persediaan dan penyimpanan memiliki hubungan yang erat dalam bidang agribisnis. Keduanya saling terkait dan berperan penting dalam mengelola hasil pertanian dan bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi pertanian. Berikut adalah hubungan antara persediaan dan penyimpanan dalam konteks agribisnis:

  • Penyimpanan sebagai Bagian dari Manajemen Persediaan

Penyimpanan adalah salah satu aspek utama dari manajemen persediaan dalam agrikultur. Hasil pertanian, seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan produk peternakan, perlu disimpan dengan baik agar tetap segar dan dapat digunakan atau dijual pada waktu yang tepat.

  • Mencegah Kerugian dan Pemborosan

Penyimpanan yang tepat dapat membantu mencegah kerugian karena busuk, rusak, atau hilangnya hasil pertanian karena kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Dengan cara ini, penyimpanan yang baik dapat mengurangi pemborosan sumber daya dan meningkatkan efisiensi.

  • Mempertahankan Kualitas Produk

Penyimpanan yang baik juga membantu mempertahankan kualitas produk pertanian. Suhu, kelembaban, dan ventilasi yang sesuai dalam fasilitas penyimpanan dapat memastikan bahwa produk tetap segar dan tidak mengalami perubahan kualitas yang signifikan selama penyimpanan.

  • Pemenuhan Pasar

Penyimpanan yang efektif memungkinkan produsen pertanian untuk memenuhi permintaan pasar yang berfluktuasi. Hasil pertanian yang disimpan dengan baik dapat dijual ketika harga di pasaran sedang tinggi atau saat ada permintaan yang lebih besar.

  • Perencanaan Tanam

Pengetahuan tentang kapasitas penyimpanan yang tersedia juga memengaruhi perencanaan tanam. Petani harus mempertimbangkan kapasitas penyimpanan mereka ketika menentukan jumlah tanaman yang akan ditanam.

  • Penggunaan Bahan Produksi

Bahan-bahan produksi seperti benih, pupuk, pestisida, dan alat pertanian juga merupakan bagian dari persediaan dalam agribisnis. Penyimpanan yang tepat untuk bahan-bahan ini penting untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas produksi pertanian.

Dengan kata lain, penyimpanan yang baik adalah komponen kunci dalam manajemen persediaan dalam agribisnis. Ini membantu menjaga kualitas produk, mengurangi kerugian, memaksimalkan penggunaan sumber daya, dan memungkinkan produsen pertanian untuk merespons perubahan dalam permintaan dan pasar. Sebagai hasilnya, hubungan antara persediaan dan penyimpanan saling melengkapi untuk mencapai keberhasilan dalam produksi pertanian.

Bagaimana Cara Mengelola Penyimpanan Stok Komoditas

Penyimpanan stok komoditas hasil panen merupakan tahap penting dalam rantai pasokan makanan yang berkelanjutan. Cara kamu menyimpan stok komoditas tersebut dapat memengaruhi kualitas, ketahanan, dan nilai jualnya. Berikut beberapa metode penyimpanan stok komoditas hasil panen yang umum digunakan:

  1. Penyimpanan Dingin (Cold Storage)

Metode yang paling umum digunakan untuk menyimpan banyak komoditas, termasuk buah, sayuran, daging, dan produk susu. Suhu yang disarankan yaitu -1°C sampai -7°C  (30°F-45°F) dan penyimpanan pun harus menggunakan rak yang berbeda.

  1. Pengeringan (Drying)

Mengeringkan komoditas dengan mengurangi kadar airnya adalah cara yang baik untuk menghentikan pertumbuhan bakteri dan jamur. Ini sering digunakan untuk biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering. Suhu antara 18°C-38°C (50°F-70°F). Hal ini bertujuan agar gudang terhindar dari serangan hama dan serangga.

  1. Penyimpanan Beku (Freezing)

Suhu beku menjaga komoditas tetap segar dengan cara menghentikan perubahan kimia dan biologis. Ini digunakan untuk daging, ikan, buah, sayuran, dan makanan lainnya.Gudang penyimpanan beku disarankan dengan suhu -18°C (0°F) atau lebih rendah.

  1. Penyimpanan dalam Ruangan

Beberapa komoditas, seperti beras, gandum, dan biji-bijian lainnya, dapat disimpan dalam kondisi ruangan yang kering dan sejuk. Pastikan mereka disimpan dalam wadah yang kedap udara untuk menghindari serangga dan kelembaban.

  1. Penyimpanan di Bawah Tanah (Root Cellar)

Untuk beberapa komoditas, seperti kentang, wortel, dan bawang, penyimpanan di bawah tanah dalam kondisi kelembaban dan suhu yang terkontrol bisa sangat efektif.

Selain cara-cara di atas, jangan lupa juga untuk selalu mencatat stok komoditas yang baru datang dan juga keluar. Apalagi saat saluran penjualan kamu banyak, pencatatan atur stok sangatlah penting. 

Untuk mempermudah atur stok dan meningkatkan penjualan, kamu bisa menggunakan aplikasi PasarMIKRO.

Mudah, Atur Stok Menggunakan PasarMIKRO

Dengan PasarMIKRO, memungkinkan komunitas perdagangan komoditas menjadi lebih baik. Kami membantu para petani, peternak, nelayan, dan juga para pengepul terpercaya untuk bisa memperluas pasar. 

PasarMIKRO pun menyediakan berbagai fitur yang bisa mempermudah penjualan komoditas. Salah satunya fitur atur stok. Dengan fitur ‘atur stok’, kamu bisa memilih jenis komoditas, memasukkan jumlah. Fitur ini memudahkan kamu dalam mengelola dan memantau stok komoditas yang ada di toko kamu untuk menjaga ketersediaan barang dagangan.

Cari tahu fitur lainnya yang ada di PasarMIKRO dengan isi form di bawah ini dan tim kami akan menghubungi kamu!

Form Lead Generation - Persediaan Perdagangan Agribisnis

Atau unduh langsung aplikasinya sekarang juga!

PasarMIKRO - Andik Kurniawan Pedagang Ayam

PasarMIKRO, Aplikasi Perdagangan untuk Petani, Peternak, Nelayan dan Pedagang Pertama dan No. 1 di Indonesia

Tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk memulai perubahan, bergabunglah dengan komunitas perdagangan terpercaya hanya di PasarMIKRO!

Play Store Badge
Aplikasi Digitalisasi Perdagangan Agrikultur

Post navigation

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Inilah 3 Cara yang Tepat untuk Membuat Label dan Kemasan Produk Agri Kamu!

Gerakan dari Kebun ke Meja Makan: Mendukung Sistem Pangan Lokal dan Berkelanjutan

Cara Menemukan Peluang Pasar Baru untuk Komoditas Agribisnis

Apa itu Produk Domestik Bruto (PDB)? Berikut Seluk-Beluk Tentang PDB