Panduan Budidaya Ikan Lele untuk Pembudidaya Pemula

PasarMIKRO - Budidaya Ikan Lele

Budidaya ikan lele memiliki potensi yang besar dan raup keuntungan tinggi. Pasalnya, ikan lele termasuk ikan yang mudah dibudidayakan dan masyarakat banyak yang menyukainya. Lele berasal dari Taiwan dan diperkenalkan di Indonesia sejak 1985, dan mulai menjadi favorit di kalangan peternak lele. 

Artikel ini akan membantu kamu yang sedang melakukan budidaya ikan lele dan juga baru mau memulainya. Yuk baca artikel ini sampai selesai dan temukan berbagai informasi yang menunjang usaha ternak ikan lele mu!

Potensi Pasar Ikan Lele

Ikan lele termasuk jenis komoditas ikan yang digemari semua kalangan masyarakat. Selain bisa langsung dikonsumsi, ikan lele bisa diolah menjadi bentuk lain sehingga meningkatkan harga jual. Ikan lele bisa diolah menjadi kerupuk, nugget, abon, dan cemilan lainnya yang terbuat dari bahan pokok ikan lele. 

Kalau dilihat dari angka, nilai produksi ikan lele juga termasuk besar, lho! Berdasarkan data dari Kementerian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui rilisnya pada 2022 lalu, tercatat produksi ikan lele sebesar 1,06 juta ton atau senilai dengan Rp18,93 triliun. 

Ikan lele memiliki peluang pasar domestik dan internasional. Umumnya, ikan lele yang diekspor berbentuk filler, utuh, tanpa kepala, digiling, atau ada juga yang dihancurkan. Apa saja faktor yang membuat komoditas ikan lele menjadi favorit?

Faktor-faktor ikan lele menjadi favorit di kalangan peternak dan masyarakat, di antaranya:

  • Budidaya ikan lele mudah dan harganya pun cukup terjangkau
  • Manfaat ikan lele untuk dikonsumsi sangatlah bagus karena memiliki kandungan protein dan vitamin B12.
  • Lele memiliki kesuburan yang sangat tinggi yakni menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak sehingga hasil bisa lebih tinggi
  • Lele berkembang dengan cepat, sehingga masa panen 2,5 bulan sampai 4 bulan tergantung berat yang diinginkan.

Karakteristik Ikan Lele

Sebelum memulai budidaya ikan lele, alangkah lebih baiknya kalau kamu mengenai karakteristik ikan lele itu sendiri. Pasti, kamu juga sudah tahu ya bagaimana ciri-ciri ikan lele dari luar. Dari fisiknya, ikan lele memiliki kulit tubuh yang licin, rata-rata berukuran 9-12 cm saat masa panen, tidak bersisik, dan berlendir. Selain itu, ikan lele yang hidup di air tawar bisa juga bertahan di lumpur atau air yang hanya memiliki sedikit oksigen. Penyebabnya karena ikan lele memiliki organ Arborescent dan insang tambahan yang berfungsi bisa mengambil oksigen dari luar udara di air. 

Ikan lele memiliki kebiasaan aktif mencari makan di malam hari atau nocturnal. Sehingga kamu bisa lebih tahu kapan harus mengoptimalkan dalam pemberian makannya. Ikan lele atau Clarias Gariepinus dalam bahasa ilmiahnya, akan cepat tumbuh dan sehat kalau dipelihara dengan menggunakan air yang bersih seperti sungai, mata air, saluran irigasi, ataupun air sumur. Ikan lele juga termasuk omnivora lho, dia pemakan segala rupa bahkan hingga bangkai sekalipun atau disebut Scavenger.

Cara Budidaya Lele

Untuk budidaya ikan lele ada beberapa fokus yang akan kita bahas mulai dari memilih induk atau bibit ikan lele, sistem budidaya, pemberian pakan sampai ke proses panen.

  1. Memilih Bibit Ikan Lele

Agar hasil panen lele berkualitas, kamu harus memilih bibit ikan lele yang terbaik. Ada beberapa ciri yang bisa kamu cek untuk mengenal bibit ikan lele yang sehat dan berkualitas, di antaranya:

    • Mengetahui asal mula bibit ikan lele : kamu bisa cari tahu mulai dari jenis ikan lele tersebut. Ada beberapa jenis ikan lele seperti lele dumbo, lele sangkuriang, lele strain paiton, sampai lele mutiara.
    • Bibit bergerak lincah dan gesit : bisa cek dengan cara ambil bibit dan masukkan ke dalam wadah, miringkan wadah. Kalau bibit lele berenang melawan arus, maka bibit tersebut sehat.
    • Bibit ikan lele berwarna kecoklatan atau hitam kemerahan : selain warna perhatikan juga keseimbangan dan kelengkapan organ dan warna kulit cerah mengkilap.

Setelah memastikan bibit lele sehat, kamu dapat memilih bibit ikan lele yang memiliki ukuran bibit sama untuk menghindari kanibalisme. Ukuran bibit ikan lele umumnya 2cm, 4cm, dan 7cm.

  1. Sistem Budidaya Ikan Lele

Ada beberapa sistem budidaya yang bisa kamu pilih dan sesuaikan dengan kemampuan modal yang dimiliki.

    • Tradisional : Kolam yang memiliki kedalam air 1 meter dan bawah serta tanggulnya menggunakan tanah. Air yang bisa digunakan tidak perlu terlalu jernih bisa menggunakan air dari saluran sawah irigasi.
    • Semi Intensif : Dinding pematang terbuat dari tembok dan dasar kolamnya dari tanah. Pada cara ini, pembudidaya atau peternak lele sudah menggunakan alat teknologi untuk mengoptimalkan hasilnya.
    • Intensif : Metode intensif merupakan budidaya ikan lele di lingkungan yang terkendali, seperti kolam, tangki, atau arena pacuan. Jenis budidaya ini ditandai dengan padat tebar yang tinggi, yang berarti bahwa ikan lele dalam jumlah besar dipelihara dalam ruang yang relatif kecil.

 

  1. Persiapan Kolam Lele

Dalam artikel ini, kami akan mengulas sistem budidaya intensif. Langkah-langkah budidaya ikan lele intensif sebagai berikut:

    • Kolam yang digunakan termasuk kolam permanen terbuat dari beton. Ada beberapa hal yang diperhatikan misalkan:
      • Kolam berada di tempat yang teduh dan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, dan merkuri
      • Mempunya pH 6,5- 9 dengan suhu 25 derajat celcius – 30 derajat celcius.
    • Isi air kolam setinggi 30 cm kemudian berikan irisan daun pepaya dan singkong. Berfungsi untuk menghilangkan bau media kolam itu sendiri.
    • Tunggu 5-7 hari kemudian kolam dikuras dan gosok sampai tidak ada lendir.
    • Biarkan mengering sampai 2 hari lalu isi dengan air 30 cm dan tambahkan antiseptik, dan diamkan selama 1 hari.
  1. Penebaran Benih

Lakukan proses aklimatisasi yaitu proses penyesuaian. Tujuannya selain proses adaptasi juga untuk membiarkan benih keluar dari wadah ke kolam budidaya. Caranya dengan menenggelamkan wadah dalam keadaan miring dengan kondisi hati-hati, selama 15 menit dengan pelan-pelan dan bertahap.

Ikuti tahapan berikut untuk tahapan penebaran benih ikan lele:

    • Penebaran dilakukan sore atau pagi hari
    • Jangan beri pakan selama 24 jam agar beradaptasi dan lele bisa mengosongkan lambung
  1. Pemberian Pakan Ikan Lele
Panduan Pemberian Pakan Ikan Lele

Pakan harus kaya akan protein hewani. Untuk memenuhi target bobot ikan lele memerlukan 3-6% pakan dari bobotnya. Dengan frekuensi makan 4-5 kali sehari dan akan lebih sering diberikan pada ikan yang berukuran kecil.

  1. Masa Budidaya

Masih ingat kan terkait karakter ikan lele yang bersifat kanibalisme? Oleh karena itu, kamu harus lebih rajin dalam memerhatikan perkembangannya. Kamu bisa melakukan penyortiran untuk mencegah kanibalisme. Penyortiran bisa dilakukan pada pagi hari dan jangan dulu diberi makan ya! Agar ikan lele tidak stress dan muntah. Ada tiga tahapan untuk proses penyortiran diantaranya pada saat lele berumur 15-20 hari, berumur 30-35 hari, dan saat lele berumur 60-65 hari.

Selain itu, perhatikan juga kualitas airnya. Mulai dari suhu, pH, kadar oksigen terlarut, dan kadar amonia. Terapkan teknik pengelolaan air seperti aerasi, filtrasi, dan pertukaran atau resirkulasi air secara teratur untuk memastikan lingkungan yang sehat bagi ikan.

  1. Panen Ikan Lele

Lele biasanya dipanen ketika mereka mencapai ukuran pasar yang diinginkan, yang bervariasi tergantung pada permintaan dan preferensi pasar. Metode pemanenan dapat mencakup pemukatan, jaring, atau pengeringan kolam.

Hama dan Penyakit Ikan Lele

Dua hal ini yang bisa menyebabkan penurunan hasil panen dari budidaya ikan lele. Ham yang menyerang ikan lele saat masa budidaya mulai dari katak, kucing, ular, burung dan serangga.

Ikan lele pun bisa terserang penyakit karena kualitas air yang tidak terjaga. Berdasarkan jurnal Budidaya Ikan Lele yang diterbitkan oleh Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul.

  1. Tuberculosis

Gejala : perut bengkak, tubuh berwarna gelap, dan bintik putih sekitar mulut dan sirip.
Pengobatan dan penanggulangan : (a) Memperbaiki kualitas air dan kolam, (b) Pemberian Terramycin yang dicampur dengan makanan 5-7,5 gr/100 kg ikan.

  1. Penyakit karena Jamur

Gejala : terlihat ada benang-benang halus.
Pengobatan dan pengendalian : (a) Mengganti dengan air segar atau menaikan suhu, (b) Perendaman dalam larutan PK selama 90 menit, (c) MGO 1 ppm selama 1 jam, dan (d) Formalin selama 3 jam dengan dosis 100-200 ppm.

Harga ikan lele saat ini dipasaran tergantung dari jenis dan bobot ikan lele itu sendiri. Perkiraan harga ikan lele mulai dari Rp26.000 per kilogram.  Untuk memasarkan hasil panen, kamu bisa dengan cara tradisional atau modern. 

Dengan cara tradisional, kamu bisa memasarkan langsung ke pasar atau mencari tengkulak yang berada di kota kamu. Cara modern, merupakan cara yang mudah dan lebih efektif serta efisien dari segi waktu dan biaya. 

PasarMIKRO bisa menjadi solusi untuk para pembudidaya ikan lele agar bisa bertemu dengan para tengkulak terpercaya yang ada di Indonesia. Selain itu, fitur-fitur yang ada di PasarMIKRO dapat menunjang perkembangan usaha budidaya ikan lele.

Tunggu apalagi? Download aplikasinya sekarang yuk melalui Google Play Store!

PasarMIKRO - Nelayan Indonesia

PasarMIKRO, Aplikasi Perdagangan untuk Petani, Peternak, Nelayan dan Pedagang Pertama dan No. 1 di Indonesia

Tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk memulai perubahan, bergabunglah dengan komunitas perdagangan terpercaya hanya di PasarMIKRO!

Play Store Badge
Aplikasi Digitalisasi Perdagangan Agrikultur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Image Found