Home » Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi dan Perdagangan Pertanian
PasarMIKRO - Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi dan Perdagangan Pertanian

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi dan Perdagangan Agrikultur

Perubahan iklim akan membawa perubahan ke berbagai sektor termasuk agrikultur. Saatnya kita berperan untuk melakukan adaptasi dan mitigasi atau mengurangi risiko.

Menurut penelitian dari ADBI working paper series, suhu permukaan global rata-rata akan meningkat sebesar 2,8 derajat celcius pada rata-rata di abad ini. Pemanasan global ini bisa mengakibatkan perubahan iklim, sistem lingkungan, meningkatkan frekuensi cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan perubahan pola hujan.

Coba kamu bayangkan kalau saat ini di Indonesia terus-terusan mengalami perubahan iklim atau climate change yang ekstrim. Lahan begitu kekeringan, gelombang panas, dan tiba-tiba hujan melanda dengan curah hujan yang intens. Belum lagi di beberapa daerah mengalami badai atau banjir. Apa yang terjadi terjadi dengan sektor agrikultur?

Faktor dan Dampak Perubahan Iklim
Sumber : IndonesiaBaik.id

Perubahan Iklim Memengaruhi Jumlah Produksi Agrikultur

Tak bisa dipungkiri bahwa perubahan iklim bisa sangat memengaruhi sektor agrikultur. Melansir dari frontiersin.org, risiko banjir dan kekeringan yang tinggi membuat produktivitas pertanian Asia sangat rentan terhadap climate change (IPCC, 2019).

Saat perubahan iklim terjadi, negara-negara berkembang diperkirakan akan mengalami penurunan panen hingga 30% pada tahun 2050. Mengapa hal itu bisa terjadi? karena saat perubahan ekstrim terjadi, hama bisa menyerang lebih sering dengan jumlah yang banyak dari biasanya. Tak hanya itu, perubahan pun akan memengaruhi penggunaan lahan dan pergeseran zona yang cocok untuk budidaya.

Perubahan Iklim Memengaruhi Perdagangan Agrikultur

Tahukah kamu saat perubahan iklim terjadi pengaruh ke setiap daerah akan berbeda-beda. Bisa jadi daerah A menjadi bagus untuk menanam tanaman tertentu sedangkan daerah B lebih buruk. Sebagai contoh yang dilakukan oleh para petani perempuan di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Untuk mendapatkan penghasilan tambahan, mereka menanam umbi-umbian, sorgum, dan sayuran karena saat ini daerahnya cocok untuk tanaman itu dibandingkan menanam padi.

Hal-hal seperti itu sangat berpengaruh terhadap persediaan komoditas agrikultur di suatu daerah, harga komoditas yang lebih rendah atau tinggi. Saat perubahan iklim memengaruhi perdagangan agrikultur, bukan hanya petani, peternak ataupun nelayan yang ikut dirugikan. Para pedagang dan tengkulak pun akan mengalami kesusahan dalam melakukan penjualannya karena distribusi pun ikut terganggu.

Kekurangan Pasokan Pangan

Pasokan pangan akan terus meningkat seiring jumlah populasi dan juga pendapatan. Departemen Sosial dan Ekonomi PBB memaparkan bahwa populasi di Indonesia diperkirakan akan menembus 300 juta jiwa pada 2050 mendatang. Saat terjadi perubahan cuaca mempengaruhi produksi agrikultur. Akan tetapi di sisi lain kita memerlukannya untuk bertahan hidup.

Berkurangnya Kualitas Tanaman

Saat terjadi perubahan iklim, bukan hanya jumlah produksinya saja yang akan berkurang. Kualitasnya pun akan mengalami penurunan. Hal ini bisa terjadi karena berkurangnya masa pertumbuhan setelah kenaikan suhu tinggi, berkurangnya kadar gula dalam tanaman, meningkatnya gulma, dan banyaknya serangga berbahaya pada tanaman pertanian.

Suka tidak suka, dampak perubahan iklim yang memengaruhi sektor agrikultur harus diterima. Tugas kita adalah beradaptasi dan berkontribusi sesuai dengan bidang atau keahlian kita. Nah, para petani, peternak, dan nelayan pun bisa berkontribusi untuk memperkecil resiko tersebut.

  1. Mendukung Pemerintah dalam Program “Kedaulatan Pangan”

Perubahan iklim yang berdampak pada sektor agrikultur menjadi salah satu fokus pemerintah. Oleh karena itu, strategi “Kedaulatan Pangan Nawacita” dibuat. Melansir dari Kominfo, kedaulatan pangan berarti sebuah negara sudah mampu mengatur produksi dan konsumsi pertanian yang berorientasi pada kepentingan lokal dan nasional, bukan pasar global.

Apa tujuan dari program “Kedaulatan Pangan Nawacita?”

  • Peningkatan kapasitas produksi
  • Peningkatan produktivitas pertanian
  • Peningkatan akses petani terhadap sumber-sumber pembiayaan
  • Pengembangan produksi pangan secara korporasi
  • Perlindungan petani dari kegagalan produksi
  • Melindungi pasar domestik dari dumping (barang diekspor dengan harga lebih murah guna menguasai pasar)

Aksi yang telah pemerintah lakukan di antaranya:

  • Bantuan berupa subsidi pupuk dan benih gratis untuk para petani
  • bantuan alat pertanian berupa traktor
  • pembenahan saluran irigasi
  1. Mengembangkan Varietas Tanaman dan Teknik Budidaya

Selalu ada solusi kan di setiap masalah yang terjadi. Nah, gimana nih, apa kamu sudah punya ide untuk mengembangkan suatu tanaman? BB Biogen sudah mulai mengembangkan padi yang tahan salinitas atau kadar garam tinggi. Varietas padi ini sudah dikembangkan sejak 2020 lalu, dan bisa dikembangkan oleh petani di pesisir yang terdampak intrusi air laut.

  1. Budidaya Ternak yang Adaptif Terhadap Perubahan Iklim

Para peternak harus fokus terhadap hal-hal di bawah ini:

  • pakan
  • penyakit
  • produksi
  • penggunaan air dan lahan

Untuk menyiasati permasalahan di atas, kamu bisa fokus untuk membudidayakan ternak lokal yang cenderung kuat dengan panas dan kondisi pakan yang buruk sekalipun. Selain itu, kamu bisa juga mulai melakukan modifikasi ransum serta melakukan penanaman pohon di area penggembalaan.

  1. Adaptasi Sumber Daya Pesisir bagi Nelayan

Para nelayan umumnya akan mengalami kesulitan dalam menentukan wilayah tangkap ikan, menentukan musim penangkapan ikan, dan belum lagi resiko melaut yang harus dihadapi.

Ada beberapa adaptasi yang bisa kamu lakukan seperti dilansir dari jurnal yang berjudul “Pola Adaptasi Nelayan Terhadap Perubahan Iklim”, di antaranya:

  • Strategi mengejar musim ikan: ya itulah istilah yang sering para nelayan sebutkan. Strategi ini dilakukan dengan cara berpindah wilayah ke tempat ikan banyak ditemukan. 
  • Sumber daya pesisir: untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, para nelayan akan menangkap kepiting di lahan mangrove.

Selain mengikuti tiga adaptasi di atas, kamu bisa mulai memanfaatkan teknologi agar bisa mendapatkan kenaikan penangkapan jumlah ikan ya. Seperti penggunaan fish finder yang bisa mendeteksi keberadaan ikan.

  1. Memilih Aplikasi Perdagangan Agrikultur

Salah satu dampak yang terjadi yaitu penurunan jumlah produksi. Bisa kah kamu bayangkan, saat jumlah produksi berkurang, kamu pun harus berhadapan dengan masalah rantai pasok. Kamu mengalami kebingungan dalam bagaimana penjualannya, melalui apa dan kepada siapa. Sehingga perputaran ekonomi pun melambat.

Adaptasi yang bisa kamu lakukan yakni mulai menggunakan layanan yang bisa membantu dalam mengembangkan perdagangan komoditas mu. PasarMIKRO bisa menjadi platform terpercaya untuk petani, peternak, dan nelayan. Kami akan membantu para petani, nelayan, dan peternak untuk bertemu dengan para pedagang atau tengkulak yang terpercaya. Selain itu, PasarMIKRO pun memastikan agar petani bisa mendapatkan pembayaran tepat waktu.

Perubahan iklim memang akan membawa perubahan ke berbagai sektor termasuk agrikultur. Saatnya kita berperan untuk melakukan adaptasi dan mitigasi atau mengurangi risiko. Dengan cara itu, kita dapat membantu memastikan bahwa ketahanan pangan tetap terjaga untuk generasi mendatang.

PasarMIKRO - Lanskap Indonesia Negara Agraris

PasarMIKRO, Aplikasi Perdagangan untuk Petani, Peternak, Nelayan dan Pedagang Pertama dan No. 1 di Indonesia

Tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk memulai perubahan, bergabunglah dengan komunitas perdagangan terpercaya hanya di PasarMIKRO!

Play Store Badge
Aplikasi Digitalisasi Perdagangan Agrikultur

Pertanyaan Umum Seputar Dampak Perubahan Iklim Pada Agrikultur

Apa itu perubahan iklim?

Perubahan iklim adalah fenomena pemanasan global, dimana terjadi peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan berlangsung untuk jangka waktu tertentu. Penyebab perubahan iklim dan pemanasan global terdiri dari berbagai faktor yang berbeda serta menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia.

Apa saja faktor penyebab perubahan iklim?

  • Efek gas rumah kaca
  • Pemanasan Global
  • Kerusakan lapisan ozon
  • Kerusakan fungsi hutan
  • Penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol
  • Gas buang industri

Bagaimana perubahan iklim dapat memengaruhi sektor agrikultur di Indonesia?

Perubahan iklim dapat menyebabkan kekeringan, gelombang panas, hujan intens, badai, dan banjir, yang berdampak negatif pada sektor agrikultur di Indonesia.

Bagaimana perubahan iklim memengaruhi perdagangan agrikultur?

Perubahan iklim dapat mempengaruhi persediaan komoditas agrikultur di suatu daerah, yang dapat menyebabkan fluktuasi harga dan gangguan dalam distribusi, yang pada gilirannya mempengaruhi para petani, peternak, nelayan, pedagang, dan tengkulak.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sektor agrikultur dalam menghadapi perubahan iklim?

Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah mengembangkan varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi ekstrem seperti salinitas, mengadopsi teknik budidaya yang adaptif terhadap perubahan iklim, mengadaptasi sumber daya pesisir bagi nelayan, dan memilih aplikasi perdagangan agrikultur yang efektif.

Post navigation

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cara yang Harus Dilakukan Nelayan untuk Beradaptasi dengan Perubahan Iklim dan Kondisi Laut