Ingin membudidayakan jamur tiram? Kamu datang ke artikel yang tepat!
Bisnis jamur tiram bukanlah musiman. Sehingga, peluang bisnisnya masih terbuka lebar. Tertarik untuk budidaya jamur tiram? Yuk kita cari tahu seluk beluk jamur tiram dan bagaimana cara budidaya jamur tiram di dalam dan luar ruangan.
Mengapa Harus Budidaya Jamur Tiram?
Jawaban utamanya karena jamur tiram adalah salah satu jamur yang mudah untuk tumbuh dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Apalagi faktor Iklim Indonesia yang hangat dan lembab sangat cocok untuk budidaya jamur tiram. Selain itu, caranya cukup mudah dan tidak memerlukan biaya terlalu besar.
Jamur tiram dapat tumbuh di berbagai substrat mulai dari serbuk gergaji kayu, sekam kedelai, ampas kopi, daun pisang, sampai sabut kelapa. Jamur tiram bukan hanya tumbuh pada bahan atau media yang berbeda tapi juga tumbuh dengan cepat. Yakni 2 minggu sejak pemijahan.
Di Indonesia, Jawa Barat merupakan wilayah produksi terbesar jamur tiram. Produksi terbesar pada 2022 sebesar 20,18 ton. Akan tetapi berdasarkan dataindonesia.id, nilai produksi jamur tiram masih fluktuatif hal ini menandakan masih ada potensi yang tinggi untuk para petani memenuhi permintaan pasar pada jamur tiram.
Mengenal Karakteristik Jamur Tiram
Jamur tiram merupakan jenis jamur yang bisa dimakan, memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki banyak manfaat. Manfaat jamur tiram pun baik untuk kesehatan, jamur tiram memiliki kandungan flavonoid dan fenol yang bisa mencegah kerusakan sel dalam tubuh, bukan cuma itu saja lho! Jamur tiram pun bisa mengurangi produksi kolesterol dalam tubuh.
Supaya manfaat jamur tiram bisa lebih maksimal dirasakan, kamu harus tahu dulu nih karakteristik jamur tiram tersebut yang telah kami rangkum dari Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Jamur Tiram yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian.
- Suhu Terbaik Jamur Tiram
Karakteristik jamur tiram yang pertama, khususnya jamur tiram putih dapat tumbuh pada suhu 24-28 derajat celcius.Sedangkan pertumbuhan miselium pada 28-30 derajat celcius.
- Jamur Tiram Bergantung pada Bahan Organik
Bahan organik diserap oleh jamur tiram untuk pertumbuhan dan perkembangan. Contoh bahan organik yang dimaksud adalah serbuk kayu gergajian dan berbagai limbah organik yang berperan sebagai sumber karbon.
- Jamur Tiram Memproduksi Spora
Jamur tiram tumbuh dari spora kecil yang tidak membutuhkan penyerbukan dan berada di alam liar, bergerak jauh di udara untuk memungkinkan jamur bereproduksi. Spora kecil dikeluarkan dari jamur dan mendarat di permukaan dan mulai tumbuh.
- Jamur Tiram Tidak Memiliki Klorofil
Jamur tiram termasuk organisme eukariotik yang mempunya sel dan tidak bersifat motil. Jamur tiram justru mempunya dinding sel yang memiliki zat selulosa dan kitin serta memiliki sifat heterotrof seperti sel hewan.
Melansir dari learn freshcap, selain karakteristik dari jamur tiram kamu pun harus tahu kekurangan dari budidaya jamur tiram. Misalkan jamur tiram biru membutuhkan asupan udara yang cukup besar, kalau tidak bisa terpenuhi, pertumbuhan jamur akan terhambat. Selain itu, jamur tumbuh dengan spora yang cukup tinggi, kalau dibiarkan terlalu lama sebelum panen bisa menimbulkan reaksi alergi. Terakhir, beberapa jenis jamur memiliki masa umur simpan yang cukup pendek sekitar 3-5 hari.
Cara Menanam Jamur Tiram
Budidaya jamur adalah paduan antara seni dan sains. Menurut Lindsey Harland pendiri dari Urban Organic Yield, menanam jamur tiram membutuhkan kombinasi khusus antara suhu, kelembaban, dan nutrisi yang akan memastikan pertumbuhannya.
Memang jamur bisa tumbuh di mana saja, akan tetapi karena sekarang kamu sudah tahu karakteristik dari jamur tiram bagaimana, kamu bisa lebih mengoptimalkan pertumbuhan dan produksinya. Sehingga kamu bisa mendapatkan cuan yang banyak!
Langkah pertama pahami terlebih dulu 3 langkah dasar untuk budidaya jamur tiram. Ada 3 tahapan mendasar seperti dilansir dari learn freshcap, di antaranya:
- Inokulasi
Menurut Wikipedia, inokulasi adalah kegiatan pemindahan mikroorganisme baik berupa bakteri maupun jamur dari tempat atau sumber asalnya ke medium baru yang telah dibuat dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis.
- Kolonisasi (Inkubasi)
Setelah bibit ditambahkan ke substrat, ia akan mulai berkembang dan tumbuh di wilayah barunya, menyebar dan melahap nutrisi. Proses ini dikenal sebagai “kolonisasi”. Setelah beberapa minggu, miselium akan sepenuhnya menelan substrat baru dan dikatakan “terjajah penuh”
- Berbuah
Setelah substrat terkolonisasi sepenuhnya, ia akan terus menjadi lebih tebal hingga terkonsolidasi sepenuhnya. Akhirnya, pin kecil akan mulai terbentuk. Pin ini pada akhirnya akan berubah menjadi “buah” jamur yang terbentuk sempurna yang jika ditanam dengan benar dapat dipanen dan dinikmati.
Itulah tahapan-tahapan dalam menanam jamur tiram. Sekarang, bagaimana kamu mendapat bibit atau benih jamur tiram?
Benih jamur tiram dapat dibeli di produsen atau petani jamur tiram yang menyediakan mulai dari bibit sampai jadi buahnya. Namun, kamu pun bisa membuatnya langsung yaitu dengan membuatnya dari campuran antara serbuk kayu, sekam, kapur, dan air. Harga bibit jamur tiram bervariasi mulai dari Rp4.000.
- Cara Menanam Jamur Tiram di Luar Ruangan
Menanam jamur tiram di luar ruangan adalah cara termudah karena kamu hanya cukup mencampur bibit dengan jerami dan menyebarkannya di atas tanah dan menyiramnya. Akan tetapi kekurangannya, kamu akan kesulitan dalam mengontrol suhu dan elemen dalam waktu yang lama.
Agar lebih mudah, kamu bisa ikuti langkah-langkah berikut ini:
-
- Taburkan benih tiram di antara bal jerami dan tutup dengan terpal plastik untuk menjaga kelembabannya. HIndari melakukan penaburan benih saat musim panas.
- Gunakan batang kayu keras dan bersih berukuran 100 cm dengan lebar 10cm. Dan buatlah lubang dengan kedalaman kurang lebih 3 cm, beri jarak lubang satu dengan yang lain kurang lebih 15cm. Kemudian segel dengan lilin leleh.
- Bungkus log yang diinokulasi dalam kantong plastik besar dan tutup dengan karet gelang. Sisakan sedikit celah untuk sirkulasi udara.
- Simpan untuk inkubasi dan pindahkan ke tempat yang teduh dan lembab sampai berbuah. Kamu bisa menyimpannya di bawah pohon.
- Cara Menanam Jamur Tiram di Dalam Ruangan dengan Jerami
Limbah pertanian yaitu jerami bisa dimanfaatkan untuk media tanam jamur tiram. Dalam jurnal “Pemanfaatan Limbah Jerami Sebagai Media Pertumbuhan Jamur Tiram” karya Sri Wahyuni, berikut ini caranya:
-
- Potong jerami menjadi ukuran 1-2cm
- Rendam jerami semalaman dan tiriskan airnya. Tambahkan dedak 10% dan kapur 1% sebagai unsur zat hara
- Aduk sampai rata semua bahan-bahan di atas, dan masukkan ke dalam lastik yang tahan panas sampai ⅔ bagian terisi.
- Padatkan bahan-bahan tersebut dengan memukul-mukulnya menggunakan botol kaca
- Kalau sudah cukup padat, leher plastik dimasukkan pipa paralon pada bagian atas, dan bagian tengah diberi lubang dan ditancapkan tip
- Tutupi media substrat dengan kapas, lapisi dengan kertas, dan ikat dengan karet
- Lakukan sterilisasi pada media tersebut dengan suhu 120 derajat celcius selama 20 menit. Hal ini bertujuan agar tidak ada kontaminasi yang bsia mengganggu pertumbuhan jamur.
- Setelah steril, media substrat dibuka secara aseptis dan tips yang berada di tengah dibuka dengan bantuan pinset steril
- Lubang yang terbentuk diisi dengan bibit jamur tiram, ditutup kapas lagi, dan dibungkus dengan kertas. Media substrat diinkubasi selama beberapa minggu sampai tumbuh miselium
- Kalau sudah tumbuh miselium, lepas kapas, dan biarkan media terbuka.
- Semprot media tiap hari agar selalu lembab.
Panen Jamur Tiram
Jamur tiram dapat dipanen 1-2 minggu. Sebelum panen, biarkan jamur mengering terlebih dulu ya! Kamu bisa melakukan panen jamur tiram dengan cara merobek seluruh tandan di pangkalan atau memotongnya dengan pisau. Untuk memperpanjang masa simpan sebelum dipasarkan, kamu bisa menyimpan jamur tiram dengan menggunakan kertas atau kantong kertas di lemari es. Jangan menyimpan jamur tiram di dalam wadah plastik tertutup ya karena akan membuatnya cepat busuk.
Pasarkan Jamur Tiram
Karena masa simpan jamur tiram yang tidak lama, kamu harus segera menjualnya. Untuk cara cepat, kamu bisa menggunakan aplikasi PasarMIKRO untuk menemukan tengkulak terpercaya yang berada di kota kamu. Selain itu, dengan menggunakan aplikasi PasarMIKRO, kamu bisa menggunakan fitur Catatan Keuangan untuk memantau riwayat pemasukan dan pengeluaran. Yuk, rasakan manfaatnya sekarang juga dengan unduh aplikasinya di Google Play Store!
PasarMIKRO, Aplikasi Perdagangan untuk Petani, Peternak, Nelayan dan Pedagang Pertama dan No. 1 di Indonesia
Tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk memulai perubahan, bergabunglah dengan komunitas perdagangan terpercaya hanya di PasarMIKRO!
Pertanyaan Umum Seputar Budidaya Jamur Tiram
Apa saja syarat tumbuh untuk budidaya jamur tiram?
Syarat tumbuh untuk budidaya jamur tiram meliputi:
- Suhu yang optimal berkisar antara 20 hingga 25 derajat Celsius.
- Kelembaban yang tinggi, sekitar 70 hingga 90%.
- Pencahayaan yang cukup, tetapi tidak langsung terkena sinar matahari.
- Media tanam yang steril dan sesuai, seperti serbuk gergaji kayu atau jerami.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk panen jamur tiram setelah penanaman?
Waktu yang dibutuhkan untuk panen jamur tiram setelah penanaman biasanya berkisar antara 1 hingga 2 bulan, tergantung pada kondisi lingkungan dan perawatan yang dilakukan.
Apa saja keuntungan dari budidaya jamur tiram?
Keuntungan dari budidaya jamur tiram antara lain:
- Permintaan pasar yang tinggi karena jamur tiram merupakan komoditas yang banyak digemari.
- Modal awal yang relatif rendah karena teknik budidaya yang sederhana.
- Potensi untuk mendapatkan hasil panen yang berlimpah dalam waktu singkat.
Bagaimana cara menyimpan dan mengolah hasil panen jamur tiram?
Hasil panen jamur tiram dapat disimpan di dalam kulkas untuk menjaga kesegarannya. Jamur tiram dapat diolah dengan berbagai cara, seperti direbus, digoreng, atau dijadikan bahan makanan lain seperti tumis dan sup.