Home » Indriani, Pebisnis Hebat Peternakan Ayam Pedaging dari Purwodadi
PasarMIKRO - Indriani, Peternak Ayam Pedaging

Indriani, Pebisnis Hebat Peternakan Ayam Pedaging dari Purwodadi

Indriani fokus untuk menjadi peternak ayam pedaging. Indriani sangat memperhatikan kebutuhan dari ayam-ayam ternakannya yang ada di kandang.

Tertarik untuk menjadi peternak ayam? Yuk kita belajar dari ahlinya, beliau sudah menyelami usaha ternak ayam selama 15 tahun. Beliau adalah Indriani, peternak ayam dari Purwodadi.

Ternak ayam masih memiliki bisnis dengan potensi tinggi di Indonesia karena masih memiliki banyak peminat. Mengapa daging ayam banyak diminati? Apa kamu termasuk konsumen dari daging ayam? Ya, tak bisa dipungkiri ya kalau daging ayam dari segi harga lebih terjangkau dibandingkan daging sapi. Selain itu, daging ayam pun mudah ditemukan, mudah diolah atau dimasak. Kandungan gizinya pun tak kalah bagus, daging ayam mempunyai lemak yang rendah, dan kaya akan protein dan mineral.

Untuk menjadi peternak hebat seperti Ibu Indriani, kamu harus mengenal terlebih dulu seluk beluk terkait ayam kemudian belajar dan ikuti tips dari beliau. Yuk baca artikel ini sampai selesai ya!

Jenis-jenis Ayam di Indonesia

Ada banyak jenis ayam di Indonesia. Akan tetapi kita akan membahas 5 jenis ayam yang populer atau mudah ditemukan di pasar, antara lain:

  1. Ayam Broiler

Berdasarkan Jurnal dari Universitas Sriwijaya, diperkirakan konsumsi ayam broiler pada 2025 mencapai 220.949,68 ton. Hal ini membawa dampak baik bagi peternak ayam di Indonesia untuk meningkatkan produksinya. Ayam broiler paling banyak dijual di pasar tradisional karena memiliki daging yang besar. Selain itu, memiliki waktu panen yang cukup singkat sekitar 40 hari.

  1. Ayam Kampung

Ayam kampung atau buras (bukan ras) memiliki waktu pemeliharaan yang lama sekitar 3-5 bulan. Tekstur dagingnya cukup alot dibandingkan broiler. Akan tetapi, untuk untuk jumlah produksinya terbilang cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi daging ayam buras di Indonesia sebanyak 272.001 ton pada 2021. Jumlah itu meningkat 0,66% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 270.208 ton.

  1. Ayam Petelur

Secara tujuannya, ayam ini digunakan untuk fokus memproduksi telur bukan daging. Kisaran waktu yang diperlukan untuk menghasilkan telur 12-18 bulan.  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, populasi ayam ras petelur di Indonesia sebanyak 368,19 juta ekor pada 2021.

  1. Ayam Organik

Sesuai dengan namanya, berarti ayam organik tidak menggunakan hal-hal yang berhubungan dengan bahan kimia dari lahir sampai dewasa. Mulai dari vaksin, antibiotik, peternak tidak menggunakannya. Dari segi harga, ayam organik memiliki harga jual yang tinggi apalagi kalau memiliki sertifikat.

  1. Ayam Probiotik dan Prebiotik

Dari segi tujuan, ayam ini dikembangbiakan bagi konsumen yang khawatir dengan kandungan kolesterol yang tinggi. Ayam ini biasanya diberikan jamu-jamuan dan juga diberikan pakan bakteri baik seperti Lactobacillus, Bifidobacterium, hingga Aspergilus oryzae dan Saccharomyces cerevisae.

Ada Tantangan dalam Setiap Periode Pemeliharaan

Sewaktu Indriani kami temui di peternakannya yang berlokasi di Dempet, Purwodadi. Beliau sedang melakukan pemeliharaan untuk ayam-ayam ternaknya yang saat itu berusia 8 hari.

Setiap periode dalam satu tahun ada 7-8 siklus pemeliharaan. Dalam satu tahun kita tidak bisa mengulang hal yang sama tiap periodenya.” jelas Indriani.

Ya, Indriani memang fokus untuk menjadi peternak ayam pedaging, maka siklus memeliharanya pun 7-8 minggu. Teknis pemeliharaan yang bisa dilakukan dari minggu awal ke minggu ketujuh, sebagai berikut:

  • Minggu Pertama (hari ke-1-7): bibit ayam (DOC) dipindahkan ke indukan atau pemanas. DOC diberikan air minum hangat, pakan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam.
  • Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen: pemberian air sudah bisa air dengan suhu normal dan mulai diberikan vaksin yang pertama pada hari ke-4.
  • Minggu Kedua (hari ke 8 -14): masih dibutuhkan pengawasan yang tinggi hanya saja kamu bisa mengurangi pemanas, jumlah pakan pun sudah bertambah dari 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam. 
  • Minggu Ketiga (hari ke 15-21): hentikan pemanasan, ayam sudah diberikan vaksin lagi da pakan bertambah menjadi  48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor.
  • Minggu Keempat (hari ke 22-28): pada usia ini ayam rentan terkena penyakit tapi bulu ayam sudah mulai lebat. 
  • Minggu Kelima (hari ke 29-35): pastikan landai kandang harus selalu bersih dan tetap kering. Pada usia ini bisa mulai melakukan penimbangan berat ayam. Ayam bisa dipanen ketika mencapai bobot 1,8 sampai 2 kg.
  • Minggu Keenam (hari ke-36-42): kamu bisa memperpanjang masa ternak sampai minggu ke-8 untuk mendapatkan bobot ayam yang lebih tinggi.

Menurut Indriani, kita tidak bisa mengulang hal yang sama di tiap periodenya. Maka dari itu, kamu harus lebih memperhatikan kebutuhan dari ayam-ayam yang ada di kandang.

Harga Ayam yang Tidak Menentu

Tantangan pertama yang dihadapi oleh Ibu Indriani adalah penjualan terutama harga.

“Harga di tiap periode tidak sama. Kita tidak bisa menebak harga. atau kita tidak bisa mengontrol harga karena di setiap periode kita belum tentu dapat harga bagus” ujarnya.

Melansir dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,  pada musim hajatan atau hari besar keagamaan, kebutuhan daging ayam biasanya meningkat sekitar 10%-20% dari kebutuhan normal. Nah, menurut kamu apa yang membuat harga ayam atau daging ayam di pasar mengalami kenaikan atau penurunan?

Harga di pasaran tergantung dari jumlah persediaan ayam dan kebutuhan di pasar. Apabila stok ayam kurang atau lebih rendah dari permintaan konsumsi, maka harga di pasaran akan naik. Sebaliknya, kalau pasokan daging ayam melimpah dibandingkan permintaan, maka harga di pasaran akan turun.

Karakter Customer yang Berbeda-beda

Setiap pengusaha ingin mendapatkan keuntungan. Pun begitu sebagai peternak. Akan tetapi, setiap kemampuan customer berbeda-beda. Ada yang bayar cash dan ada yang tempo.

“Dengan PasarMIKRO, sejauh ini sangat membantu karena dijamin untuk masalah pembayarannya.”. Meskipun baru bergabung dengan PasarMIKRO 3-4 bulan, Indriani sudah merasakan kelebihan dan manfaatnya.

PasarMIKRO, Berikan Kepastian Pembayaran

Ya, Indriani termasuk pengguna baru akan tetapi transaksinya di PasarMIKRO terbilang tinggi, lho!

“170-180 kali transaksi” jawabnya saat kami tanya terkait transaksi yang sudah ada.

“Saat menggunakan PasaMIKRO saya bisa mendapatkan kepastian pembayaran dengan customer kami. Sehingga bisa melakukan perputaran operasional yang baik.”

Perputaran operasional yang baik akan membuat keuangan bisnis kamu lebih sehat dan profit semakin tinggi! Indriani pun tidak ragu untuk memberikan rekomendasi kepada teman-temannya agar bisa merasakan manfaat atau keuntungan yang didapat dengan menggunakan PasarMIKRO.

Kamu mau juga merasakan keuntungan seperti Indriani? Yuk gabung dengan PasarMIKRO, dan unduh aplikasinya di Google Play Store sekarang juga!

PasarMIKRO - Pegawai Indriani, Peternak Ayam Pedaging

PasarMIKRO, Aplikasi Perdagangan untuk Petani, Peternak, Nelayan dan Pedagang Pertama dan No. 1 di Indonesia

Tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk memulai perubahan, bergabunglah dengan komunitas perdagangan terpercaya hanya di PasarMIKRO!

Play Store Badge
Aplikasi Digitalisasi Perdagangan Agrikultur

Post navigation

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *