Agribisnis ayam miliki potensi dan peluang yang besar. Bayangkan dari satu ayam, kamu bisa punya peluang untuk memiliki usaha dari berbagai sektor. Mulai dari bibit ayam, pakan, ayam hidup, daging ayam, maupun telur.
Meskipun ada peluang, kamu harus tahu cara memanfaatkannya hingga membuahkan omzet yang meroket. Di dalam agribisnis, kamu bisa memilih untuk menjadi petani, peternak, dan atau pedagang (trader). Nah, artikel ini cocok untuk kamu yang ingin mencoba atau sedang menjalankan usaha ayam dan fokus menjadi pedagang.
Kita akan sama-sama belajar dari kesuksesan Pak Andik Kurniawan pemilik CV Unggas Mutiara Makmur. Perusahaannya bergerak di bidang agribisnis untuk trading ayam, pakan, bibit, dan daging ayam. Beliau sudah menjadi trader ayam selama 13 tahun. Sebelum itu, yuk kita cari tahu dulu mengenai seluk beluk dunia trader ayam.
Apa itu Trader?
Saat ini, kamu mungkin mengenal istilah trader untuk hal-hal yang berhubungan dengan saham atau investasi. Hal itu tidak sepenuhnya salah kok karena ada banyak pengertian terkait trader.
Trader merupakan sebutan untuk orang yang melakukannya. Trader sendiri berawal dari sebuah kegiatan yang disebut dengan trading dalam bahasa Inggris. Melansir dari Investopedia, trading adalah konsep ekonomi dasar yang meliputi kegiatan jual beli barang dan jasa.
Seorang trader akan mendapatkan keuntungan dari aktivitas trading yang dibayarkan pembeli pada penjual, atau pertukaran barang maupun jasa antara dua pihak. Misalkan dalam trading agribisnis, trader akan melakukan pembelian komoditas ke petani atau peternak, dan kemudian trader akan melakukan penjualan lainnya ke konsumen atau perusahaan.
Bagaimana Potensi Bisnis Ayam di Indonesia?
Salah satu yang paling banyak diminati dari bisnis ayam adalah dagingnya itu sendiri. Menurut kamu, provinsi mana di Indonesia yang paling banyak berproduksi?
Jawa Tengah masih menjadi provinsi penghasil daging ayam broiler terbesar di Indonesia. Berdasarkan riset yang dilakukan Badan Pusat Statistik Indonesia (2022) tercatat 742.948.3 ton. Sedangkan DKI Jakarta merupakan provinsi dengan angka 0 ton ayam broiler.
Masih dari sumber yang sama, rata-rata tingkat konsumsi daging ayam di Indonesia pada 2022 per-kapita per minggu mencapai 0.15 kilogram per-minggu. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan konsumsi daging sapi yang hanya 0,01 kilogram per kapita per-minggu.
Lalu, bagaimana dengan potensi ayam hidupnya?
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik, pada 2021 jumlah populasi ayam ras pedaging di Indonesia mengalami kenaikan dibanding tahun 2020. Tercatat pada 2021 sebanyak 3,11 miliar ekor sedangkan 2020 tercatat 2,92 miliar ekor.
Untuk memiliki ayam berkualitas pastinya dimulai dari bibit yang unggul. Bibit ayam sering disebut juga DOC. DOC merupakan singkatan dari Day Old Chick yang artinya anak ayam yang baru berumur satu hari. Potensi bibit ayam di Indonesia masih sangat tinggi dan bisa menghasilkan keuntungan.
“potensi produksi day old chicken final stock (DOC FS) ayam ras pedaging Februari mencapai 272,19 juta ekor, sementara kebutuhan diproyeksi hanya 220,29 juta ekor. Artinya, ada potensi surplus sampai 51,90 juta ekor.” – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah (02/22)
Kalau dilihat dari angka-angka riset, potensi ayam di Indonesia untuk beberapa tahun mendatang masih menjanjikan, ya. Asalkan para peternak bisa menjaga kualitas dan melindungi ayam-ayam dari penyakit. Dan para trader pun bisa menjaga kualitas dan kesehatan ayam hingga sampai di tangan konsumen.
Akan tetapi dalam sebuah proses atau perjalanan usaha pasti tidak selamanya mulus ya! Kamu akan menemukan masalah atau kendala untuk dijadikan sebuah pelajaran yang berharga. Seperti Pak Andik Kurniawan atau yang kami sapa Pak Andik. Beliau pernah memiliki kendala dengan konsumennya.
Berhati-hatilah Dalam Memilih Customer
Salah satu musuh utama adalah customer yang tidak komitmen atau tidak bertanggung jawab, khususnya dalam pembayaran.
“Pilihlah customer yang baik atau yang memiliki malu!” saran Pak Andik
Pak Andik sudah menekuni agribisnis perdagangan ayam sejak 2011 hingga sekarang. Pastinya beliau sudah merasakan asam garam bagaimana agribisnis ayam ini. Termasuk pengalamannya dengan customer yang membawa uangnya, transaksi yang tidak dibayar, atau macet dalam pembayaran. Maka dari itu, beliau sangat menekankan agar kamu berhati-hati dalam memilih customer atau pelanggan. Itu semua demi operasional bisnis terus berjalan, keuangan sehat, omzet pun melejit. Setuju?
Bisnis Ayam Berpotensi Memiliki Pasar yang Luas
Saat kami temui Pak Andik di Garasi Armada yang berlokasi di Semarang. Tampak terlihat truk-truk berukuran besar yang biasa beliau gunakan untuk melakukan pengiriman ayam-ayam.
“Armada ini salah satu armada yang kita gunakan untuk ambil ayam dari peternakan-peternakan yang ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Nantinya kita akan kirim ayam-ayam itu ke rumah potong yang sudah menjadi pelanggan”. jelasnya sambil menunjuk pada salah satu armada yang dimilikinya.
Selama 13 tahun mendalami agribisnis perdagangan ayam, ia sudah bisa memasarkan produknya tidak hanya di Jawa tapi luar Jawa juga.
Dengan PasarMIKRO, Bertransaksi Tanpa Rasa Khawatir
PasarMIKRO merupakan platform perdagangan komoditas pertanian untuk petani, peternak, nelayan, dan pedagang mikro pertama di Indonesia. Dengan PasarMIKRO, kamu bisa menemukan peluang dagang baru yang menguntungkan di mana saja dan kapan saja.
Pak Andik menggunakan PasarMIKRO untuk mengembangkan bisnisnya. Beliau bisa bertemu dan bertransaksi dengan para peternak yang ada di Indonesia. Serta melakukan penjualan di aplikasi PasarMIKRO.
“Dengan PasarMIKRO, transaksi lebih aman, nyaman, mudah digunakan, mudah diaplikasikan. Minim risiko gagal bayar!“ ujarnya
Untuk mengembangkan usahanya, beliau pun telah mencoba berbagai fitur yang ada di PasarMIKRO. Salah satu fitur yang paling ia suka adalah fitur Talangin.
“Fitur talangin bisa menaikan omzet.” pungkas Pak Andik.
Fitur Talangin, Solusi untuk Mengembangkan BIsnis
Talangin merupakan solusi bagi para pedagang untuk mengembangkan bisnis! Dengan Talangin, kamu bisa secara leluasa membeli komoditas bahkan saat harga berubah.
Nah, kalau kamu termasuk pedagang sukses seperti Pak Andik dan ingin mengembangkan usaha seperti beliau. Yuk daftar bergabung dengan PasarMIKRO, atau kamu cukup bisa langsung mengunduh aplikasinya di Google Play Store dan nikmati berbagai fitur yang membantu untuk usaha kamu berkembang!