{"id":2012,"date":"2023-09-26T13:24:45","date_gmt":"2023-09-26T06:24:45","guid":{"rendered":"https:\/\/www.pasarmikro.id\/buletin\/?p=2012"},"modified":"2023-10-03T08:12:11","modified_gmt":"2023-10-03T01:12:11","slug":"tingkatkan-produksi-budidaya-ikan-nila-dengan-teknologi-bioflok","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pasarmikro.id\/buletin\/tingkatkan-produksi-budidaya-ikan-nila-dengan-teknologi-bioflok\/","title":{"rendered":"Tingkatkan Produksi Budidaya Ikan Nila dengan Teknologi Bioflok"},"content":{"rendered":"\n

Ikan nila menjadi 3 komoditas terbesar berdasarkan transaksi di PasarMIKRO<\/a>, selama September 2023. Ikan nila atau emas hitam pun menjadi komoditas unggulan Indonesia di pasar global. Bahkan, berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia merupakan produsen ikan Nila terbesar kedua dunia sebanyak 12,29 ribu ton pada 2020. <\/p>\n\n\n\n

Maka tak heran, kalau Kementerian Kelautan, dan Perikanan (KKP) terus meningkatkan target produksi ikan nila. Bahkan tahun 2023, KKP menargetkan sebanyak 2 juta ton. Tertarik untuk memulai budidaya ikan nila atau ingin mengetahui cara meningkatkan produksi ikan nila dan bagaimana pemasarannya? Yuk lanjutkan baca artikel ini!<\/p>\n\n\n\t\t\t\t

\n\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\tDaftar Isi<\/strong>\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t
  1. Kelebihan Ikan Nila untuk Budidaya<\/a>
  2. Teknologi Bioflok, Meningkatkan Produksi Ikan Nila<\/a>
  3. Cara Kerja Sistem Bioflok<\/a>
  4. Tahapan Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Teknologi Bioflok<\/a>
  5. Proses Panen dan Pemasaran Ikan Nila<\/a><\/ol>\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\n\n\n

    Kelebihan Ikan Nila untuk Budidaya<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

    Ikan nila sering disebut dengan emas hitam karena ciri-ciri ikan nila yang memiliki warna dasar putih atau abu-abu dengan bercak-bercak gelap atau garis-garis yang melintang di tubuhnya.<\/p>\n\n\n\n

    Produk ikan nila diperdagangkan baik di lokal maupun pasar global dalam berbagai bentuk, mulai dari ikan nila utuh segar, ikan nila yang sudah dibekukan, fillet ikan nila segar, dan juga yang sudah dibekukan. Khususnya, Amerika Serikat salah satu negara yang memiliki permintaan tinggi terhadap ikan nila fillet. <\/p>\n\n\n\n

    Apa saja kelebihan yang dimiliki ikan nila sehingga menjadi komoditas favorit?<\/p>\n\n\n\n

      \n
    1. Cepat Tumbuh<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n

      Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang tumbuh dengan cepat. Dalam kondisi budidaya yang optimal, mereka dapat mencapai ukuran panen dalam waktu relatif singkat sekitar 3-4 bulan masa pemeliharaan.<\/p>\n\n\n

        \n
      1. Toleran terhadap Kualitas Air yang Berfluktuasi<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n

        Ikan nila dapat bertahan dalam berbagai kondisi kualitas air, termasuk air dengan oksigen rendah atau sedikit aliran air. Hal ini membuatnya cocok untuk budidaya di berbagai jenis lingkungan perairan.<\/p>\n\n\n

          \n
        1. Fleksibilitas Pakan<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n

          Nila termasuk ikan omnivora, yang berarti mereka dapat menerima berbagai jenis pakan, baik pakan buatan maupun pakan alami seperti plankton dan serangga.<\/p>\n\n\n

            \n
          1. Mudah Beradaptasi<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n

            Ikan nila relatif mudah beradaptasi dengan berbagai sistem budidaya, termasuk budidaya kolam, keramba jaring apung, dan sistem bioflok.<\/p>\n\n\n

              \n
            1. Pemeliharaan yang Mudah<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n

              Pemeliharaan ikan nila dalam kondisi budidaya relatif mudah dan tidak memerlukan peralatan mahal atau fasilitas yang rumit.<\/p>\n\n\n

                \n
              1. Bisa Diversifikasi<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n

                Ikan nila dapat digunakan dalam sistem budidaya campuran dengan tanaman atau hewan lainnya, seperti budidaya ikan dalam sistem aquaponik.<\/p>\n\n\n

                Dari sisi permintaan pasar, ikan nila dari Indonesia belum bisa memenuhi permintaan fillet (daging iris) ikan nila ke Amerika Serikat karena memerlukan hasil panen 1,2 kilogram sedangkan saat ini berat ikan nila per satu ekor baru bisa mencapai maksimal  300 gram.<\/p>\n\n\n\n

                Teknologi Bioflok, Meningkatkan Produksi Ikan Nila<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

                Cara budidaya ikan nila bisa dilakukan dengan berbagai metode. Dalam artikel ini, kami akan fokus membahas bagaimana budidaya ikan nila dengan menggunakan teknologi bioflok. <\/p>\n\n\n\n

                Budidaya ikan nila dengan sistem bioflok bisa meningkatkan produksi 3 kali lipat. Jika dibandingkan dengan cara konvensional, sistem bioflok lebih cepat dari sisi panen. Sistem bioflok hanya memerlukan waktu panen 75 sampai 90 hari sedangkan konvensional harus 80 sampai 11 hari.<\/p>\n\n\n\n

                Sistem bioflok adalah teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mendaur ulang nutrisi limbah khususnya mikroorganisme dan mengandalkan pasokan oksigen. Teknologi bioflok ini juga cocok digunakan untuk budidaya ikan nila, lele, dan patin. Istilah “bioflok<\/em>” berasal dari penggabungan dua kata, yaitu “bios<\/em>” dan “flok<\/em>“. Di sini, “bios<\/em>” adalah kata bahasa Yunani yang berarti “kehidupan” atau “makhluk hidup,” sedangkan “flok<\/em>” mengacu pada partikel yang mengendap atau tergumpal dalam air.<\/p>\n\n\n\n

                Cara Kerja Sistem Bioflok<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

                Budidaya ikan nila dengan teknologi bioflok bisa terbentuk asalkan 4 komponen ini ada di dalamnya, antara lain:<\/p>\n\n\n\n