{"id":1835,"date":"2023-08-11T10:26:57","date_gmt":"2023-08-11T03:26:57","guid":{"rendered":"https:\/\/www.pasarmikro.id\/buletin\/?p=1835"},"modified":"2023-08-11T10:26:59","modified_gmt":"2023-08-11T03:26:59","slug":"cara-alami-mengobati-penyakit-mulut-dan-kuku-pmk-pada-hewan-ternak","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pasarmikro.id\/buletin\/cara-alami-mengobati-penyakit-mulut-dan-kuku-pmk-pada-hewan-ternak\/","title":{"rendered":"Inilah Cara Alami Mengobati Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak"},"content":{"rendered":"\n

Badan Kesehatan Hewan Dunia memasukan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebagai penyakit hewan paling berbahaya dan berada di daftar A. Bahkan di Kalimantan Selatan, per 9 Januari 2023 vaksinasi PMK menjadi syarat untuk hewan ternak masuk ke pasar Pelaihari. <\/p>\n\n\n\n

Apakah hewan ternak mu sudah aman dari penyakit mematikan ini? Yuk simak artikel ini hingga selesai untuk mencari tahu pencegahan dan penanggulangan penyakit PMK.<\/p>\n\n\n\t\t\t\t

\n\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\tDaftar Isi<\/strong>\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t
  1. Apa itu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)?<\/a>
  2. Faktor Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku<\/a>
  3. Ciri-Ciri dan Gejala PMK<\/a>
  4. Cara Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku<\/a>
  5. Bahan-Bahan Membuat Obat Herbal untuk PMK<\/a>
  6. Pertanyaan Umum Seputar PMK<\/a><\/ol>\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\n\n\n

    Apa itu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)?<\/h2>\n\n\n\n

    PMK adalah penyakit yang menjangkit hewan ternak berkuku seperti sapi, babi, domba, dan kerbau yang disebabkan oleh infeksi virus apthae epizootica yang merusak jaringan sel. Penyakit ini bukan tergolong zoonosis sehingga tidak menginfeksi manusia. Akan tetapi, penyakit mulut dan kuku sangat berbahaya kalau menyerang hewan ternak karena mudah menyebar lewat udara. Bahkan dengan jangkauan jarak 200 kilometer. <\/p>\n\n\n\n

    Penyakit Mulut dan Kuku memiliki nama lain seperti apthae epizootica<\/em> (AE), aphthous fever<\/em>, foot and mouth disease<\/em> (FMD). PMK mulai masuk di Indonesia pada 1887 akibat impor ternak hidup dari Belanda. 1983 adalah wabah terakhir di pulau jawa dan 1990 Indonesia menyatakan status bebas dari penyakit mulut dan kuku bahkan diakui oleh Badan Kesehatan Hewan Dunia dan tercantum dalam resolusi OIE No. IX Tahun 1990.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

    Sayangnya, 2022 lalu Indonesia terserang kembali. Melansir dari Databoks.id, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan PMK, hewan ternak yang terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK) di Indonesia tercatat 464.279 ekor pada Jumat, 05 Agustus 2022.<\/p>\n\n\n\n

    \"Statistik<\/figure><\/div>\n\n\n\n

    Dari data di atas, kamu bisa lihat bahwa hewan ternak yaitu sapi potong paling tinggi terjangkit PMK sebesar 379.395 ekor. Disusul dengan sapi perah 64.027 ekor. Dengan tingginya angka sapi potong yang terjangkit PMK, masyarakat pun diharapkan tidak mengonsumsi hewan ternak yang terjangkit PMK meskipun secara teori, PMK bukanlah zoonosis atau tidak menular ke manusia.<\/p>\n\n\n

    \n
    \"5<\/figure><\/div>\n\n\n

    Data yang diambil per Kamis<\/a>, 14 Juli 2022, Jawa Timur merupakan provinsi dengan angka tertinggi untuk hewan yang terjangkit PMK dan NTB termasuk provinsi terkecil yang melakukan vaksinasi pada hewan ternak.<\/p>\n\n\n\n

    Faktor Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku<\/h2>\n\n\n\n

    Penularan virus PMK ini bisa terjadi melalui kontak langsung antara hewan yang terinfeksi dan hewan yang sehat, serta melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi, seperti alat makan, air, pakaian, dan peralatan peternakan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyebaran PMK meliputi:<\/p>\n\n\n\n